Tempat (ku) Berbagi
Veramani. Berbagi tidak mengurangi tapi melengkapi.
Rabu, 01 Oktober 2025
Seorang Sahabat yang Pergi Terlalu Cepat
Pemimpin
Dulu sekali, pernah baca satu artikel yang judulnya Pemimpi(n). Sudah lupa isinya, dan bukan itu juga yang ingin aku ceritakan di sini.
Tulisan ini benar-benar tentang "pemimpin" di dalam kepala kecilku.
Suatu kali, seorang teman sedang getol membahas tentang pemimpin atau kepemimpinan. Mungkin ia merasa jiwanya dalam hal itu sedang berkembang pesat. Aku tak tau, karena aku tak pernah dipimpin olehnya.
Tapi aku jadi terpancing ingin ikut berbagi pendapatku tentang pemimpin.
Pemimpin sesungguhnya bukan sesuatu yang bisa ditirukan, bukan pula sesuatu yang bisa diciptakan, apalagi dicitrakan. Anda bisa belajar tentang kepemimpinan, tapi itu tidak menjamin, Anda akan bisa menjadi pemimpin.
Pemimpin atau kepemimpinan, ada di dalam jiwa kita. Barangkali, itu adalah panggilan jiwa. Atau... itu baru bisa bangkit, kalau kita berani menjawab panggilan nurani kita. Meski bayarannya adalah diri dan hidup kita.
Alkisah seorang pelayan yang baik, memiliki seorang pemimpin yang kurang baik. Sebagai pelayan yang baik, ia menjalankan perintah pemimpinnya dengan sebaik-baiknya. Sehingga ia pun dinobatkan menjadi pelayan terbaik. Setelah itu, diangkatlah ia menjadi pemimpin bagi pelayan-pelayan lainnya. Dan akhirnya pelayan tadi mulai menganggap dirinya kini adalah seorang pemimpin. Namun, sesungguhnya ia tetaplah seorang pelayan. Ialah pelayan yang membawa pelayan-pelayan lain, mengabdi pada kepentingan di atasnya, bukan panggilan jiwanya. Pelayan tadi baru benar-benar menjadi pemimpin di saat ia sungguh-sungguh mendengar suara hatinya yang bisa jadi berlawanan dengan instruksi atasannya.
Pemimpin sejati, mendengar hatinya, menetapkan arah langkahnya, meski semua orang di sekitar berjalan ke arah sebaliknya, meski semua orang di sekitar mempertanyakan keputusannya.
Pemimpin sejati, ia mengambil resiko, ia akan dan pasti lelah, barangkali pun ia menjadi sendirian. Tapi beginilah konsekuensi untuk menjadi seorang pemimpin yang sesungguhnya.
Sabtu, 27 Agustus 2016
Hidup Kita
Alasan tentang munculnya kehidupan, seolah membahas sesuatu "sebab" yang ada di luar diri kita, dan karenanya di luar kendali/kuasa kita. Sementara bagaimana menciptakan sebuah kehidupan, sudah jelas dan tentu ada di tangan kita.