Sabtu, 03 Mei 2008

Sumur Inspirasi

Lebih dari segalanya, mama adalah sumur inspirasiku.
Belum lama ini, mama pindah dari Semarang ke Jakarta. Sampai sekarang kita belum memutuskan apa kepindahan ini untuk sementara atau seterusnya. Kalau ini berlangsung untuk jangka panjang, ada kemungkinan papa akan menyusul juga. Dan itu berarti kita harus mulai mencari tempat tinggal di kota yang tidak aku suka ini.

Kalau kuhitung, sudah hampir sebulan mama di sini. Sejak dulu mama mengalami banyak cobaan dalam hidupnya. Mulai dari diskriminasi etnis di Aceh waktu peralihan jaman Soekarno ke Suharto, lalu kehidupan rumah tangga yang penuh lika-liku, pindah kota berkali-kali karena alasan ekonomi, juga kerja keras membesarkan ketiga anaknya.

Yang membuatku salut, mama tetap bisa mempertahankan prinsip etika juga kebaikan hati dalam semua kondisi. Biarpun seringkali kesulitan materi membuat orang tak mudah mengekspresikan kepedulian dan bantuan pada orang lain, mama masih tetap bisa melakukannya. Dia bisa begitu jelas membedakan mana yang pantas dilakukan dan mana yang tidak, kapan saat untuk merelakan dan kapan harus menggenggam. Kalau diibaratkan, dia keras seperti karang, tapi juga selembut air.
Aku bangga dan kagum padanya.

2 komentar:

Edy Chandra mengatakan...

"Jakarta" Kota Ganas, Kota Kemunafikan Manusia, Kota Kekerasan, Kota dll yang byk minusnya juga.

Plusnya kota yang lengkap dengan segala macam benda, mahkluk hidup, dan juga budaya :P

Aku Tidak Suka Jakarta ... tempat hidup yang tidak tenang , selalu was-was dan bikin paranoid . tetapi cari nasi di jakarta jauh lebih oke lah ..

hidoep@perjoeangan mengatakan...

Inspirasi bisa datang dimana-mana.